Jumat, 05 April 2013

Benny Moerdani Nyaris Tewas

Benny Moerdani Nyaris Tewas


Profil Benny dalam seragam dan identitas TNKU serta sejumlah anggota TNI AD saat berada di perbatasan.
Tugas Benny Moerdani menyusup ke Kalimantan Utara merupakan misi militer yang sangat berat dan penuh risiko. Setiap harinya Benny bersama tim kecil RPKAD berjalan kaki menyusuri hutan lebat selama berjam-jam untuk membuka jalur bagi pasukan induk AD yang nantinya bertugas menyerbu Malaysia. Jika tidak sedang melewati hutan lebat, Benny dan timnya menyusuri sungai yang berada di wilayah Kalimantan Utara menggunakan perahu. Baik misi penyusupan yang melewati wilayah daratan maupun sungai, Benny dan timnya selalu terancam oleh pasukan Inggris yang slap menghadang. Selain menyiapkan sergapan pasukan Inggris yang rutin patroli juga kerap bertemu dengan gerilyawan dari Indonesia sehingga kontak senjata yang memakan korban jiwa tak bisa dihindari.
Kartu identitas TNKU Benny Moerdani
Ketika Benny dan timnya sedang bertugas menyusuri sungai, sejumlah pasukan SAS Inggris ternyata sudah menunggu di seberang sungai dan berada di tempat ketinggian yang strategis. Posisi Benny yang berada di perahu paling depan sudah masuk ke dalam jarak tembak sniperSAS yang slap dengan senapan terbidik. Dari teropongnya sniperSAS bisa melihat sosok Benny secara jelas tapi jari yang telah menyentuh picu senjata masih diam. Setelah sekian detik, picu senjata ternyata tak jadi ditarik dan senapan lainnya yang sudah slap tembak dan dibidikkan secara akurat oleh semua personel SAS juga tidak menyalak. Semua personel yang dipimpin Benny akhirnya lolos dari sergapan mematikan itu.
Pada tahun 1976 Benny berkunjung ke Inggris dan secara tak terduga is dipertemukan dengan dua prajurit SAS yang dulu nyaris menembaknya. Personel SAS yang pernah mengincarnya ternyata masih mengenali Benny yang secara fisik tidak berubah banyak. Benny lalu bertanya kenapa personel SAS itu tak jadi menembaknya. Salah seorang langsung menjawab, bahwa timnya harus menunggu dulu datangnya kapal perang HMS Queen Elizabeth. Jika saat itu Benny ditembak dan kemudian berlangsung baku tembak, kapal HMS Queen Elizabeth bisa terganggu perjalanannya. Namun, hingga semua tim Benny pergi, kapal HMS Queen Elizabethternyata tidak jadi melintas. Mendengar kisah prajurit SAS itu, Benny serta-merta berkomentar, jika saat itu dirinya jadi ditembak, pasukan Inggris telah berhasil menembak mati prajurit dengan pangkat tertinggi dan bisa saja konfrontasi Indonesia-Malaysia berakhir lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar