Jumat, 05 April 2013

Mereka yang Lolos dari PETRUS

Mereka yang Lolos dari PETRUS


Ada banyak cara bagi para residivis atau mereka yang bertato dan sudah tidak lagi aktif di dunia kriminal untuk lolos dari OPK. Berbagai sumber yang diwawancarai Angkasa memaparkan cara bagaimana bisa lolos dari OPK tanpa harus kehilangan nyawa. Salah satu cara paling mudah tapi berisiko karena tidak ada yang menjamin adalah kabur ke daerah lain dan bare kembali ke daerah asal ketika aksi OPK sudah usai seperti yang pernah dilakukan oleh Bathi Mulyana.
Tapi bagi mereka yang memang merasa baik-baik saja namun dijadikan target hanya karena memiliki tato di tubuhnya atau pernah sesekali melakukan tindakan kriminal ringan, ia bisa minta surat jaminan dari tokoh masyarakat yang memiliki hubungan dekat dengan aparat keamanan. Biasanya orang yang menempuh cara itu akan lolos dari OPK dan hanya dikenai sanksi wajib lapor. Langkah serupa sebagai contoh pernah dilakukan oleh seorang penjaga sekolah di kawasan Bekasi. Karena memiliki tubuh sangar dan bertato serta tidak pernah melakukan tindakan kejahatan, orang tersebut menjadi kecut ketika tersebar berita simpang-siur bahwa dirinya menjadi target OPK. Agar aman orang tersebut kemudian minta jaminan surat kelakuan baik dari kepala sekolah dan mendapat tanggapan yang bagus dari aparat keamanan.
Contoh lain di Yogyakarta adalah tokoh gali muda yang dijadikan target OPK padahal dalam bulan-bulan terakhir ia tak pernah lagi melakukan kejahatan. Ayahnya yang kebetulan mantan gali dan dekat dengan aparat akhirnya bisa membebaskan sang anak dari sasaran OPK setelah minta jaminan keamanan dengan memberikan dua ekor sapinya. Pada dasarnya jika target OPK mau menyerahkan diri secara baik-baik dan sanggup dibina dipastikan dirinya bisa lolos dari maut. Upaya meloloskan diri dari target OPK bisa dinegosiasi karena aparat keamanan setempat biasanya tahu siapa saja tokoh gali yang sudah menjadi target dan berada di dalam dattar pencarian orang ( DPO). (win)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar