Sabtu, 06 April 2013

KOKPIT, Panglima-Panglima Terhebat

KOKPIT, Panglima-Panglima Terhebat



Pembaca budiman,
Seperti pernah kami tulis, perang tak hanya sekadar ajang unjuk kekuatan militer. Di lain pihak, perang juga merupakan pentas untuk uji konsep, doktrin, dan strategi. Tak heran jika dari peranglah muncul berbagai tokoh, yang tak saja panglima, yang melegenda oleh karena kecemerlangannya menciptakan taktik dan strategi yang luar biasa.

Perang sendiri mulai lazim terjadi sejak bangsa-bangsa Eropa giat melakukan ekspansi ke berbagai wilayah. Dan, sejak itu pulalah bermunculan tokoh-tokoh yang tak saja melegenda oleh karena kehebatannya memimpin serbuan, tetapi juga oleh karena kecerdikannya menggerakkan operasi perlawanan. Katakan saja itu Alexander Agung dari Eropa, Salahuddin al Ayubi dari Mesir, Jengis Khan dari Mongolia, Vo Nguyen Giap dari Vietnam, dan Gajah Mada dari wilayah Nusantara. Dalam Edisi Koleksi The Great Commanders of the Battle Fields (panglima-panglima Perang Terbesar) ini Anda akan kami ajak mengikuti pemikiran, profil, dan kisah kejuangannya mereka.
Sebagian memang merupakan diktator atau tokoh yang tirani, tetapi sebagian lain merupakan tokoh yang menyejukkan. Tentang semua ini boleh jadi kepribadian, sikap, dan kondisi lah yang membentuk mereka di perjalanan.
Tentang mengapa peperangan harus terjadi, ekonom terkenal Ludwig von Mises sempat menulis slogan yang amat berarti. Menurutnya, filosofi dari proteksionisme bagaimana pun muncul oleh karena menguatnya filosofi dari perang. Lalu, mengapa para tokoh itu biasanya berasal dari kaum pria? Katanya, itu karena bagi kaum pria, berkelahi atau berperang adalah satu-satunya cara paling efektif untuk memusnahkan lawan.
Akhir kata, kami tentu tak berharap Anda melihat sisi buruk dari tulisan-tulisan yang kami bentang. Bagaimana pun dari berbagai peristiwa dan perjalanan gelap tokoh-tokoh, selalu ada sisi positif yang bisa kita tarik. Selamat mengikuti, simak sampai habis, dan sampai jumpa dalam edisi berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar